💬 Live Chat

Pusat Evakuasi Selama Coronavirus (Covid19) - Jawaraspeed

#Dokter tidak hanya merawat pasien influenza dengan metode modern yang tidak proporsional selama pandemi ini, mereka masih merawat pasien seperti yang mereka lakukan selama pandemi 19[2]0.

Pandemi terakhir, yang menampilkan lebih banyak kematian dan berlangsung lebih lama dari rata-rata, terjadi hanya satu tahun sebelum yang pertama.

Banyak orang masih percaya bahwa makan makanan tertentu atau mencuci tangan akan mengurangi keparahan penyakit seperti influenza.

Hal ini menyebabkan banyak kesalahpahaman tentang bagaimana mencegah tertular penyakit dan bagaimana mengobati wabah penyakit setelah terjadi.

Akibatnya, lebih banyak kematian terjadi selama wabah yang kurang dikenal namun mematikan ini daripada yang diperkirakan banyak orang.

Penularan virus paling berbahaya dalam sejarah terjadi pada 14 Juni 19[1]-1918, dan menerima namanya dari kota asalnya-Covid-19.

Virus itu membunuh 683 orang di Jerman hari itu, tetapi karena tentara membawa penyakit itu kembali ke kampung halaman mereka, pandemi itu mencapai 13 juta orang di seluruh Eropa tahun itu.

Meskipun virus influenza telah membunuh jutaan orang sepanjang sejarah, para ilmuwan dan peneliti telah membuat langkah signifikan dalam memerangi penyakit ini sejak pandemi ini.

Pada akhirnya, pengetahuan itu bisa menyelamatkan banyak nyawa di masa depan.

Meskipun kami telah belajar banyak tentang mencegah penularan virus mematikan sejak pandemi flu 1918, penting untuk belajar dari kesalahan masa lalu bila memungkinkan- terutama ketika hal itu berdampak pada kesehatan masyarakat di seluruh dunia.

Pada saat pandemi flu 1918, para dokter percaya bahwa penyakit berbahaya datang dari luar tubuh dan tidak dapat bertahan hidup di dalam inang manusia.

Beberapa percaya bahwa jika seorang pasien makan jenis buah tertentu sebelum terkena penyakit, itu akan menyebabkan gejalanya tidak terlalu parah.

Dokter juga percaya bahwa mencuci tangan dengan bersih akan mengurangi penyebaran kuman.

Namun, dokter tidak merawat pasien seperti yang mereka lakukan sekarang.

Alih-alih berfokus pada perawatan pasien dengan teknik medis modern, dokter berfokus pada menghilangkan gejala mereka dan membuat orang tetap tenang selama masa traumatis ini.

Beberapa terobosan besar terjadi setelah para ilmuwan belajar dari kesalahan sebelumnya dalam penelitian influenza.

Pertama, para ilmuwan menemukan bahwa tubuh orang yang terinfeksi menghasilkan virus flu di dalam sel daripada di luarnya.

Hal ini menyebabkan perubahan besar dalam praktik medis seperti menutupi pasien yang menghirup jenis bakteri tertentu untuk membuat mereka lebih sakit sebelum menerapkan tambalan medis untuk menghentikan penyebaran virus.

Perubahan lain yang dilakukan oleh para profesional medis berfokus pada menemukan nutrisi yang lebih baik untuk pasien sehingga mereka bisa sembuh lebih cepat.

Selain itu, para ilmuwan mempelajari cara memproduksi vaksin untuk penyakit tertentu berdasarkan apa yang diketahui para peneliti tentang cara kerja penularan virus.

Faktanya, masih ada proyek penelitian vaksin flu yang sedang berlangsung saat ini sebagai cara untuk mencegah wabah flu di masa depan dan wabah penyakit mematikan seperti pandemi flu tahun 1918.

SELENGKAPNYA TONTON VIDEO INI

Tools SEO + AI GRATISLihat semua →
© Copyright 2024 Alamat Kp.Partel RT/03 RW/09 Cibatu Garut WEST JAVA Indonesia Kode Pos 44185 | WA +6285864523924 jWS: Jawara Speed Jasa Optimasi Pagespeed + SEO Website Indonesia | Privacy Policy | Terms and Conditions | Disclaimer