💬 Live Chat

Jumat Hitam 2024 - Jawaraspeed

*Selama hari Jumat, pelayat berkumpul pada malam 13 bulan lunar untuk mengingat mereka yang telah meninggal.

Mereka juga mengungkapkan kesedihan dan kesedihan atas kehilangan mereka.

Secara historis, tradisi ini berakar pada ratapan, yang merupakan tindakan berkabung tanpa kata-kata.

Seiring waktu, tindakan ini menjadi lebih formal ketika menjadi perlu untuk berhenti sejenak dan merenungkan meninggalnya orang yang dicintai.

Refleksi ini kemudian akan memberi jalan pada kesedihan dan kemudian air mata yang sebenarnya saat penghalang emosional mulai berkurang.

Di sinilah letak sebagian tradisi di balik hari Jumat: berduka, merenung, dan menangis secara terbuka atas kematian seseorang.

Jumat adalah hari berkabung dalam agama Islam.

Di masa lalu, Jumat diamati sebagai periode hening dan kontemplasi.

Sejak tahun 1990-an, pelaksanaan Jumat telah menjadi lebih luas di kalangan non-Muslim juga.

Konsep Jumat juga telah menyebar ke agama dan budaya lain di seluruh dunia.

Pada dasarnya, Jumat adalah hari untuk mengungkapkan kesedihan dan kesedihan atas kematian seseorang.

Ini juga merupakan hari untuk mengingat mereka yang telah meninggal.

SETELAH JUMAT, PELAYAT JUGA MEMPERSIAPKAN PERIODE IFTAR, ATAU MAKAN MALAM SELAMA RAMADHAN.

Untuk mengenang Nisf al-Qa’uz, seorang sahabat Muhammad yang meninggal saat itu selama Pertempuran Tabouk, mereka memakan soujouknya, atau makanan khusus yang mengingatkan mereka akan kehilangan mereka.

Selama periode ini, keluarga dan teman juga akan mengunjungi keluarga yang berduka dan berbagi belasungkawa dengan mereka.

Biasanya, kunjungan belasungkawa dilakukan pada hari ke 14 dan 15 setelah kematian seseorang.

Selama kunjungan ini, teman-teman akan membawa makanan agar keluarga yang berduka bisa makan – yang merupakan simbol keinginan mereka untuk menghilangkan rasa sakit mereka dengan makanan.

Ini adalah beberapa ide tentang menghormati mereka yang telah meninggal selama hari Jumat.

Bagi umat Islam, ini adalah hari khusus untuk mengingat mereka yang telah meninggal – tradisi Kristen dan Muslim mendorong pelayat untuk melakukannya pada saat ini setiap tahun.

Bagi orang lain yang berkabung – terutama yang tidak beriman – pelaksanaan Jumar tidak diwajibkan oleh aturan agama apa pun.

Namun, semua harus menganggapnya sebagai cara terhormat untuk mengakui kehilangan dan mengungkapkan kesedihan atas kematian seseorang.

Aspek lain dari menghormati orang yang telah meninggal adalah dengan menjalankan Thowbath Dhuhur, atau dua malam setelah shalat Jum’at pada hari Jumat dan Sabtu malam.

Selama dua malam ini, anggota keluarga berkumpul untuk mengenang orang-orang terkasih yang telah meninggal selama shalat Jum’at.

Mereka juga berkumpul untuk Istitjaaj-e-Jum’ah (zikir berjamaah) pada Minggu malam untuk menghormati almarhum selama Dzikir (zikir).

Disarankan agar orang mengenakan pakaian putih selama pertemuan ini sehingga mereka bisa lebih muram dan kurang berwarna di sekitar anggota keluarga yang berduka.

SELENGKAPNYA TONTON VIDEO INI

Tools SEO + AI GRATISLihat semua →
© Copyright 2024 Alamat Kp.Partel RT/03 RW/09 Cibatu Garut WEST JAVA Indonesia Kode Pos 44185 | WA +6285864523924 jWS: Jawara Speed Jasa Optimasi Pagespeed + SEO Website Indonesia | Privacy Policy | Terms and Conditions | Disclaimer