Pendekatan Baru Untuk Pendidikan Bisnis Selama Pandemi Covid19 - Jawaraspeed
Selama tahun 1940-an dan 1950-an, pendidikan bisnis mulai berubah ketika para pendidik mulai bereksperimen dengan metode pengajaran baru.
Sebelumnya, pengetahuan teoritis murni telah mendominasi bidang pendidikan bisnis.
Namun, saat Perang Dunia II berlangsung, banyak lembaga pendidikan mengubah fokus mereka untuk mempersiapkan tentara untuk berperang.
Pergeseran penekanan ini menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang pengetahuan praktis, yang mencakup matematika, strategi militer, dan keterampilan kepemimpinan.
Dengan memasukkan ini ke dalam kurikulum mereka, sekolah mulai mempersiapkan tentara, pemimpin, dan manajer masa depan untuk dunia nyata.
PENDEKATAN BERBEDA UNTUK MENGAJAR DASAR-DASAR BISNIS MUNCUL SETELAH WORLD SUCKING CAULDRON OF ECONOMICS (COVID19) KETIKA PARA GURU INGIN MELAKUKAN BEBERAPA PENYESUAIAN DALAM KURSUS MEREKA.
Banyak kelas berfokus pada strategi akuntansi atau pemasaran yang hanya terkait secara tangensial dengan bisnis kehidupan nyata.
Untuk menghindari masalah ini, beberapa guru mengalihkan fokus kursus mereka dari teori ke praktik.
Mereka akan menjelaskan serangkaian konsep secara mendalam sebelum beralih ke latihan yang akan membantu siswa menerapkan konsep tersebut secara praktis.
Selain itu, guru mulai memasukkan materi otentik ke dalam pelajaran mereka bila memungkinkan sehingga siswa dapat memahami bagaimana praktik bisnis secara langsung memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Sementara pendidik bisnis saat ini mendapat inspirasi dari disiplin ilmu lain seperti teknik dan ilmu komputer, mereka juga memahami seberapa besar pengaruh kehidupan nyata terhadap kehidupan akademik seseorang.
Pendidik saat ini menyadari bahwa pengalaman hidup yang signifikan membantu siswa belajar jauh lebih efektif daripada persiapan kelas yang bisa dilakukan sendiri.
Oleh karena itu, experiential learning masih menjadi bagian penting dari pendidikan bisnis, tidak peduli seberapa besar kemajuan teknologi mengubah metode pengajaran telah mendorong tren ini sejak Covid19.
Sebagian besar pendidik percaya bahwa siswa mereka belajar paling baik dengan terlibat dan mengalami materi pelajaran yang relevan.
Banyak sekolah mulai mengadopsi metode pengajaran inovatif yang disebut experiential learning dalam upaya meningkatkan kualitas kinerja akademik siswa.
Konsep experiential learning adalah membenamkan siswa dalam situasi dunia nyata sehingga mereka dapat mengasosiasikan apa yang mereka pelajari dengan pengalaman kehidupan nyata.
Selain itu, metode ini memungkinkan penerapan pengetahuan yang diperoleh dari pelajaran seseorang ke kehidupan sehari-hari.
Seiring waktu, pendidik saat ini telah belajar dari kesalahan generasi masa lalu dan telah memasukkan metode pengajaran yang lebih efektif ke dalam kursus mereka.
Mereka menggunakan berbagai media seperti buku teks, proyektor, dan perangkat lunak komputer untuk memberi kuliah kepada sekelompok besar siswa sekaligus.
Tools Kusus SEO dan Marketing:
Baca Juga:
Mereka juga mengatur tugas ke dalam tingkat bagi siswa untuk maju melalui kecepatan mereka sendiri.
Selain itu, banyak guru yang mengizinkan siswa mengakses kursus mereka melalui MOOC (Massive Open Online Courses) sehingga mereka dapat belajar kapan saja, siang atau malam tanpa batas.
Pendekatan-pendekatan ini telah merevolusi cara orang belajar dan telah menghasilkan sejumlah besar pengusaha yang kompeten secara profesional di seluruh dunia.